Kamis, 24 Maret 2011

KITA-LAH YANG BUTUH DAKWAH


Suatu hari saya dan istri berdiskusi tentang peta dan kondisi dakwah di kampung. Mulai dari pengurus yang ‘mbalelo’, bidang kaderisasi yang tidak jalan, sampai lemahnya komitmen mengikuti ta’lim. Akhir diskusi diambil kesimpulan bahwa silakan bagi pengurus atau aktivis yang ‘mbalelo’ boleh keluar dari gerakan dakwah ini.

Memang kelangsungan dakwah telah mendapatkan jaminan dari Allah SWT. Akan tetapi ia juga berhubungan dengan kontribusi dakwah. Ia ibarat tetesan darah yang memperpanjang usia perjalanan dakwah ini. Oleh karenanya pengorbanan aktivis terhadap dakwah menjadi sangat vital.

Dakwah bisa terus berjalan atau mandeg lantaran pengorbanan aktivis dan pengurusnya. Mereka yang terdepan dalam memberikan kontribusinya, merekalah yang menjadi pelangsung dakwah. Sebaliknya mereka yang manja dan lemah, menjadi penyebab mandul atau matinya dakwah. Karena mereka tidak memberikan pengorbanan, Allah SWT akan menggatikannya dengan aktivis yang lainnya. Hal itu terjadi untuk mensinambungkan gerak perjalanan dakwah.

Piknik TPA Baiturrahim Patangpuluhan tahun 2000

“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)”. (Q.S. Muhammad: 38)

Rasulullah saw. bersabda, ”Senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang menyeru dan menegakkan kebenaran, sampai datang kepada mereka ketentuan Allah (kemenangan).” (HR. Bukhari)
Dakwah tidak membutuhkan seseorang yang lemah dan manja. Kita-lah yang butuh dakwah, kita-lah yang butuh ta’lim/pengajian; karena kita sangat membutuhkan Rahmat-Nya. Kereta dakwah ini tetap berjalan dengan atau tanpa kita.

Kaliurang/kantor BTNGM, 24-3-2011

Senin, 14 Maret 2011

TEKS DOA DALAM KEGIATAN KEHUTANAN (BIDANG PEMERINTAHAN/PNS)



Teman, sobat sangat sering saya diminta membacakan doa atau jadi Naib untuk kegiatan-kegiatan kantor seperti Lokakarya TNGM, bimtek DUPAK, bimtek Brigdalkar, penanaman/rehabilitasi, acara pisah sambut, dll. Awalnya saya kesulitan cari contoh teks doa di internet/google. Akhirnya saya dapat copian dari teman Dinas Kehutanan yang juga sering jadi Naib, teks tsb saya revisi kemudian saya gunakan untuk kegiatan2 kantor. Nah bagi teman2 yang juga sering jadi Naib dapat menggunakan teks doa ini, nama kegiatan dapat diganti-ganti. Semoga bermanfaat!

Assalamu’alaikum wr wb ..
Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua.
Marilah kita berdo’a kepada Alloh SWT, menurut agama masing-masing.
Izinkan, saya akan memandunya secara Islam

Alhamdulillahirobil alamin, Yaa robbana lakal hamd walakal Mulq  walakal Syukr
Kamaa yanbaghi lijalaali waj hika  wa adziimi sulthoonik.
Allahumma sholli was salim alaa abdika warosuulika muhammadin.
Wa alaa a’lihi wa asy haabihi ajma'iin.


Ya Allah Ya Tuhan Kami, yang mengatur alam semesta ini
Tiada kata yang patut kami haturkan melainkan sanjungan tertinggi bagi-Mu,
Karena hanya atas kuasa dan ijin-Mu lah pada pagi hari ini kami bisa berkumpul
dalam rangka acara Lokakarya Balai Taman Nasional Gunung Merapi.

Ya Allah ya Tuhan kami,
kami yang hadir di tempat ini
memohon Ridho dan kasih sayang-Mu
Lancarkanlah dan berkahilah Lokakarya kami Ya Allah ...
Tanpa perlindungan dan pertolonganMu,  kami takkan mampu berbuat.

Bimbinglah kami dalam mengelola Taman Nasional Gunung Merapi pasca Erupsi 2010 ini
sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas

Ya Allah .. Berkahilah segala urusan kami ..
Jauhkanlah kami dari permasalahan yang kami tidak mampu menanganinya.
Ya Allah ..
Tunjukkanlah kepada kami, yang benar itu benar, dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk dapat melaksanakannya.
Serta tunjukkanlah pula kepada kami, yang salah itu salah,  dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk dapat menghindarinya.

Allahumma Yaa Aziizu Yaa Ghoffar ...

Duhai Dzat yang Maha Mulia dan maha Pengampun...
Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami.
Dosa Ayah dan Bunda kami,
dosa guru-guru kami,
dosa para pemimpin kami
dosa para pendahulu kami,
dosa orang-orang yang telah berbuat baik kepada kami,
dosa saudara-saudara kami muslimin,
muslimat, mukminin mukminat dimanapun mereka berada.

Robbana dholamna anfusana waillam taghfirlana
Wa Tarhamnaa Lanakunanna minal khosiriin
Allaahumma arinil haqqa-haqqa war yuqnit tiba’ah
Wa arinil batilaba tilah war yuqnit tinaba’ah
Rabbana atina fid dunyaa haasanah
Wa fil akhirati hasanah, wa qina adzabannaar
Subhana rabbika rabbil izzati ammaa yashifuun, wasalamun ‘alal mursalin
Wal alhamdulillahirrabbil ‘alamin

Balai TNGM-Kaliurang, 14 Maret 2011

Sabtu, 12 Maret 2011

All is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel (tentang plagiarisme)



http://www.masternewmedia.org/online-plagiarism-how-to-detect-fight-and-report-the-unlicensed-republication-of-your-content/
Skali lagi ini tentang kisah amanah & integritas.
Baru tadi pagi pukul 9 sampai duhur saya ikut forum pemerhati burung (ornitholigy) di fakultas kehutanan UGM bareng teman2 mahasiswa, LSM, dll.
Kebetulan pembicaranya ahli burung tingkat dunia yakni Prof. DR. Soekarja Somadikarta (mantan dekan FMIPA UI).
Satu hal yang beliau tekankan dalam dunia penelitian, yakni jangan sekali-kali melakukan plagiarisme (kebohongan). Beliau utarakan peribahasa dalam bahasa Belanda yang sangat menarik.

“Al is de leugen nog zo snel, de waarheid achterhaalt haar wel” 

terjemahan bebas (SS) dalam Bahasa Indonesia:

“Secepat-cepatnya kebohongan berlari, kebenaran akan selalu dapat mengejar dan mendahuluinya”

 (Apeldoorn, C.G.L. & R. van Riet. 1994. Prisma: Spreekwoorden verklaard. Het Spectrum, Utrecht: hlm. 139)
Setelah pulang ke rumah, on line sambil melakukan rutinitas membaca kompas ada tulisan menarik di Opini, cek di

Tulisan ini jadi mengingatkan pada saya tentang seorang pejabat eselon di negeri ini yang langsung ujian promosi di sebuah universitas negeri terbesar begitu beliau menduduki jabatan bergengsi. Salah satu teman mengatakan bahwa ini upaya agar kelangsungan KBM di PT tersebut dapat berjalan, yakni dapat proyek.
Sekali lagi ini tentang integritas/kejujuran.
Prof. Somadikarta juga berpesan:

“Jangan sekali-kali untuk melakukan plagiarisme – karena pengalaman telah membuktikan, bahwa cepat atau lambat pekerjaan yang tercela ini pasti akan ketahuan.”

Sampai-sampai beliau selama 20 tahun meneliti hanya dapat menghasilkan 9 halaman untuk jurnal internasional, karena dilandasi sikap integritas. Sehingga beliau sering keliling dunia untuk menghadiri forum ornithology.
Harga yang pantas untuk sebuah integritas.

patangpuluhan,  12-03-2011