Selasa, 03 Januari 2017

1 Januari 1925, Hari Lahirnya Jong Islamieten Bond (JIB), Organisasi Pemuda Islam Pertama

Mayoritas umat Islam, terutama generasi mudanya, belum tahu kalau tanggal 1 Januari adalah hari lahir dari Jong Islamieten Bond (JIB), organisasi pemuda Islam pertama tingkat nasional. Tepatnya lahir pada 1 Januari 1925. Dalam buku Alam Pikiran dan Jejak Perjuangan Prawoto Mangkusasmito yang ditulis oleh S.U. Bajasut dan Lukman Hakim dibahas dengan menarik tentang lahirnya JIB.

Kelahiran JIB dilatarbelakangi dari aktivis Jong Java (organisasi kepemudaan lintas agama) dari Islam seperti Kasman Singodimejo, Gus Muso (Ki Musa Al-Machfoed) dan Suhodo yang berkeyakinan ada kerenggangan pada oganisasi pemuda pelajar. Hal ini dikarenakan aktivis organisasi pemuda yang semuanya pelajar MULO dan AMS yang beragama Islam tidak memperoleh pelajaran agama Islam. Mereka juga tidak punya banyak waktu untuk belajar di madrasah atau sekolah agama. Di MULO dan AMS kebanyakan guru mereka yang orang Belanda justru acap kali melontarkan kata-kata sinis terhadap umat dan ajaran Islam.

Ketiga aktivis Jong Java tersebut berkeyakinan kerenggangan diantar organisasi pemuda pelajar dapat diperbaiki melalui ajaran Islam. Mengapa Islam? Karena Islam adalah agama yang dianut oleh rakyat di seluruh Nusantara.

Ketua Hoofd-Bestuur Jong Java Raden Syamsuridjal, sependapat dengan pandangan Kasman dkk. Maka pada Kongres ke-7 Jong Java, 27-31 Desember 1924, Syamsuridjal mengusulkan kepada Kongres supaya Islam dijadikan pelajaran wajib dalam Jong Java. Ada 2 pertimbangan, yakni Pertama, sebagai calon pemimpin masyarakat, para anggota Jong Java hendaklah memahami masyarakat yang akan mereka pimpin dengan mengenal sikap, kecenderungan, dan keyakinan masyarakat itu, serta dengan bergaul dengan mereka. Sikap ini hanya dapat dikembangkan apabila mereka lebih pula mengenal agama yang dianut oleh sebagian masyarakat itu, yaitu Islam.

Syamsuridjal juga berpendapat bahwa usul itu wajar saja dan dapat dipertanggungjawabkan karena pendeta-pendeta Katolik dan Protestan telah juga mengadakan kursus pelajaran agama mereka untuk anggota-anggota peminat dari Jong Java.

Usul yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan itu ternyata mendapat tantangan besar dari peserta Kongres ke-7 Jong Java. Dalam dua kali voting, pendapat yang pro dan kontra sama kuat. Untuk itu keputusan akhir diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Hoofd-Bestuur.

Sebagai pengusul agar Islam dijadikan pelajaran wajib dalam Jong Java, Syamsuridjal merasa tidak etis jika dia memenangkan usulnya sendiri. Oleh karena itu, Syamsuridjal menyatakan usulnya tidak diterima oleh Kongres. Bersamaan dengan itu, Syamsuridjal meletakkan jabatan sebagai Ketua Hoofd-Bestuur Jong Java.

Kecewa karena usul pengajaran agama Islam tidak diterima, menjelang tengah malam para aktivis Islam Jong Java saat berpapasan dengan H. Agus Salim mencurahkan isi hatinya. H. Agus Salim menentramkan hatinya mereka, kemudian muncul gagasan untuk mendirikan organisasi sebagai wadah kegiatan pemuda Islam. Maka lahirlah organisasi pemuda Islam pertama yang bernama Jong Islamieten Bond (disingkat JIB).

Mohamad Roem menyebut penolakan Kongres Jong Java terhadap usul Syamsuridjal sebagai blessing in disguise, karena apabila usul itu diterima, kemungkinan organisasi pemuda pelajar Islam tidak akan pernah muncul.

Bersamaan dengan lahirnya JIB juga beredar brosur atau sirkuler yang memuat rumusan: “Tak seorang pun yang akan mungkin bekerja dengan sepenuh hati untuk meningkatkan taraf rakyat bila ia tidak mempunyua respek, apalagi simpat kepada agama rakyat ini ... agama yang merupakan faktor paling penting dalam semangat serta sifat bangsa kita.”
Brosur juga berisi: “Banyak pandangan palsu dan salah tentang Islam ... dari sekolah, buku teks, dan buku-buku perpustakaan serta dari kawan pelindung dan penasihat yang “bermurah hati”, dengan akibat bahwa kedudukan Islam yang semula tinggi di daerah ini digerogoti.”

Akhirnya tanggal 1 Januari 1925 JIB lahir dengan merumuskan tujuannya sebagai berikut:
1.     1. Meningkatkan perkembangan jasmaniah dan rohaniah para anggota dengan cara pendidikan dan aktivitas diri sendiri.
2.      2. Menanam dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan di antara golongan-golongan intelektual yang terdiri dari berbagai suku bangsa.
3.      3. Menumbuhkan dan meningkatkan pendekatan antara golongan intelektual dan rakyat.
4.      4. Mempelajari Islam.
5.      5. Menumbuhkan dan mengembangkan simpati terhadap Islam dan penganutnya disamping toleransi positif terhadap pihak-pihak yang berkeyakinan lain.
6
JIB juga mendirikan organisasi kepanduan dengan nama Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Perkataan Nationaal Indonesische (kebangsaan Indonesia) ini merupakan pertama kali digunakan suatu organisasi secara resmi di Indonesia.

Jasa lain JIB untuk perkembangan kaum intelektual muda Muslim ialah diterbitkannya majalah yang diedarkan ke kalangan luar JIB. Majalah yang terbit sejak maret 1925 itu diberi nama An-Noer (Het-Licht) dengan moto:
Mereka ingin memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut (ucapan) mereka, tapi Allah tidak mengizinkan kemauan mereka, melainkan lebih mencemerlangkan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (QS. At-Taubah ayat 32).

Walaupun JIB hanya berkiprah 17 tahun, tapi telah berhasil melahirkan para pemimpin bangsa yang punya peran penting lahirnya NKRI, seperti M. Natsir, Mohamad Roem, Prawoto M, dll.

Semoga kisah lahirnya JIB ini dapat mencerahkan organisasi pemuda Islam saat ini, terutama BKPRMI. Periode kepengurusan berikutnya diharapkan BKPRMI di tingkat propinsi (DPW), Kabupaten/Kota (DPD), hingga Kecamatan (DPK) dipegang oleh pemuda usia dibawah 30 tahun. Hal ini juga sesuai dengan UU Ormas tahun 2014 yang menyebutkan tentang syarat kepengurusan organisasi kepemudaan maksimal berusia 30 tahun.

Selain itu publikasi baik berupa buletin, website maupun sosial media juga berperan aktif dalam pengembangan intelektualitas generasi muda. Laa izzatta illa bil Islam, tiada kemuliaan tanpa Islam ..


*) lereng Tenggara Gunung Merapi, 3 Januari 2016 pukul 09.29 WIB untuk website http://jogjakemasjid.com/bkprmi-114/jib-jong-islamieten-bond-organisasi-pemuda-islam-pertama.html DPW BKPRMI DIY