Sabtu, 31 Maret 2012

OBYEK WISATA DELES INDAH: BERBURU FOTO SUNRISE DAN PUNCAK MERAPI

Rasa capek meniti bukit terjal langsung hilang begitu melihat Sang Mentari pagi terbit. Langit di ujung Timur sontak berwarna kemerahan, begitu ‘lingkaran kuning kemerahan’ muncul dari samping bukit. Seketika itu juga suara Ayam hutan hijau (Gallus varius) terdengar berkokok. Burung lain tidak tinggal diam, Kangkok ranting (Cuculus saturatus), Ciung batu kecil (Myophoneus glaucinus), Cicak koreng Jawa (Megalurus palustris), Kutilang (Pycnonotus aurigaster) mulai melakukan aktivitas pagi.

Bersama Bapak Risman Marah (fotografer dan dosen ISI Yogyakarta), kami fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) hunting (berburu) foto sunrise (matahari terbit) di kawasan wisata alam Deles Indah, Kecamatan Kemalang, Klaten (13/2/2012). Lokasi tepatnya berada di Blok Ngebak kawasanTNGM sekitar 1 Km dari pintu loket Deles Indah. Jarak kawasan wisata Deles Indah dari kota Yogyakarta sekitar 45 Km. Paling mudah dicapai melalui Pabrik Gula Gondang, Jogonalan, Klaten.

Dimuat di Rubrik Pariwisata Kedaulatan Rakyat, Ahad, 18 Maret 2012 

Lebih dari setengah perjalanan dapat ditempuh menggunakan kendaraan, sisanya harus melakukan tracking (pendakian). Perjalanan tracking kami lakukan pukul 04.00 WIB pagi agar tidak terlambat memperoleh foto sunrise.  Sepanjang jalur tracking didominasi vegetasi rumput dan Akasia dekuren, karena setengah dari kawasan Deles terkena dampak erupsi Merapi tahun 2010. Perjalanan selama 30 menit berakhir di puncak bukit Blok Ngebak. Beratnya ‘siksaan’ bagi yang jarang melakukan petualangan di alam seolah habis terbayarkan dengan melihat keindahan panorama Puncak Merapi, sunrise, dan Klaten-Sleman. 

Begitu sampai lokasi puncak, kami segera melakukan sholat Subuh. Alat-alat fotografi seperti tripod segera kami pasang menghadap Puncak Merapi dan Matahari terbit. Perbekalan makanan ringan, minuman hangat, dan tentu pakaian hangat kami persiapkan. Angin di kawasan ini bertiup cukup kencang, karena pepohonan penghalang di bukit hilang tersapu awan panas.

Di tempat ini bentuk asli terbaru Puncak Merapi sangat terlihat jelas. Puncak Merapi terlihat ‘kroak’ (terbelah dua) dengan alur Sungai Gendol sebagai potongannya. Di lokasi ini jadi tahu sebab awan panas (pyroclastic flow) mengalir melalui Sungai Gendol. Tampak Bukit Kendil masih berdiri kokoh. Bukit inilah yang menjadi perisai Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang-Klaten dari awan panas erupsi Merapi. Seandainya Bukit Kendil ikut runtuh, Desa Sidorejo kemungkinan besar habis ikut tersapu awan panas.

Puas memotret sunrise, kami mengalihkan pada panorama Puncak Merapi dan sekitarnya. Hanya sebentar kami memperoleh gambar Puncak Merapi, karena kabut segera menutupinya. Beberapa teman PEH TNGM memotret pemandangan di bawah Merapi, seperti desa-desa di Klaten dan Sleman. Tepat pukul 6.30 kami turun, karena kabut mulai menghampiri. 

Jika beruntung, saat tracking di kawasan ini dapat menjumpai Kijang (Muntiacus muntjak), Ayam hutan hijau dan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Selain cocok untuk petualangan alam, seperti tracking dan hunting foto panorama Merapi, kawasan wisata Deles Indah juga cocok untuk wisata keluarga dan outbond. Suasana yang relatif sepi dan sunyi semakin menambah kedekatan untuk bercengkerama dengan alam Merapi. 

Foto-foto sun rise tahun 2014 di Deles, Klaten:





sunrise dari kamera termos

 Puncak Merapi dari obyek wisata Deles Indah, TNGM










Puncak Merapi dari obyek wisata Deles Indah, TNGM dengan kamera infra red

Pengunjung sekaligus fotografer di obwis Deles Indah




3 komentar:

  1. Bolehkah saya tahu alamat email Rubrik Pariwisata KR jika saya ingin mengirimkan sebuah artikel? Terima kasih sebelumnya. Salam.

    ira
    www.keluargapelancong.net

    BalasHapus
    Balasan
    1. langsung aja ke redaksi KR, cari alamatnya di google, maaf udah lama tdk nulis di KR ..

      Hapus
  2. nice post mas,
    untuk tracking tour di sumatera barat paketnya ada di sini

    BalasHapus