Minggu, 04 Agustus 2013

MEMBUAT RESENSI BUKU (A BOOK REVIEW)



Sudah sering kita mendengar, membaca dan mengikuti acara resensi buku, bedah buku atau dalam bahasa Inggrisnya a book review/a book report. Penulis lebih enak memakai istilah resensi buku daripada bedah buku. Penulis sudah berusaha mencari istilah resensi/bedah buku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru terbitan Balai Pustaka, tapi tidak menemukan. Secara sederhana, menurut penulis, resensi buku adalah mengungkapkan kembali isi suatu buku secara ringkas/garis besar dengan tambahan saran berupa kekurangan dan kelebihan buku tersebut menurut aturan yang ditentukan. Manfaat terbesar kita membuat resensi adalah mengasah intelektual dan memahami isi buku secara mendalam, sehingga sulit terlupakan. Marilah kita bahas tentang resensi buku, manfaat dan cara membuatnya.

salah satu resensi buku yang pernah saya kirim ke koran KR tanggal 23 Oktober 2006

Manfaat Membuat Resensi Buku
1)   Manfaat pertama jelas mengasah intelektual, karena dengan me-resensi kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut, sekaligus memberi masukan. Kita dapat membandingkan dengan teori atau wacana yang diungkapkan oleh penulis buku yang kita resensi dengan teori yang diungkapkan penulis lain dari buku lain.
2)      Memahami secara mendalam isi buku yang kita resensi, sehingga tidak mudah lupa dan dapat sebagai bahan diskusi.
3)      Mendapat uang, jika resensi buku yang kita buat dimuat di koran atau majalah. Mau tahu berapa fee yang kita peroleh? Dari koran lokal Jogja seperti KR mendapat 50 ribu, ditambah dari penerbit yang memberikan uang atau buku terbaru. Koran nasional, seperti Media Indonesia dan Seputar Indonesia (Sindo) 100 ribu, KOMPAS 150 ribu. Dari penerbit buku, GIP dan MIZAN 100-150 ribu. Kita dapat meminta minimal 3 buku terbaru dari penerbit yang tidak mau memberikan fee. Belum lagi jika kita mengirim ke jurnal ilmiah dalam negeri atau luar negeri/internasional.
4)      Jika produktif menulis resensi buku dan dimuat di koran, kita akan dikenal oleh penerbit buku, sehingga akan diminta penerbit merensensi buku yang akan dicetak. Jelas dapat fee dan dapat untuk hidup atau membayar SPP, seperti yang dilakukan teman-teman penulis muda KUTUB dari ponpes Hasyim Asy’ari, Krapyak.

Cara membuat resensi buku
Berikut adalah cara membuat resensi buku yang penulis ringkas dari ”How To Write A Book Report”, karya Myrna Friend, Erindale Campus Library, University of Toronto. Cara ini sudah diterima secara internasional.

1)       Memberi informasi bibliografi buku, seperti : nama penulis/pengarang, judul lengkap, editor (jika ada), tempat (kota) penerbit, penerbit, bulan atau tahun terbit dan jumlah halaman (ditambah romawi).
2)    Bandingkan materi tulisan dengan keadaan sekarang, apakah sesuai untuk zaman sekarang? Deskripsikan penulis/pengarang: latar belakangnya, pekerjaan, reputasi, dll.
3)            Apakah hal-hal atau keadaan yang penting ada hubungannya dengan buku tersebut? Apa sumber materi penulis?
4)      Jenis buku (sejarah, biografi, kritik tulisan orang lain/literacy critism, sastra, dll) apa yang kita resensi?
5)     Jelaskan tujuan penulis dalam menulis buku yang kita resensi dan terangkan batasan tulisannya dengan tema. Apakah buku tersebut mengusung tema populer? Apa hasil survei? Untuk siapa buku tersebut ditulis, apa ditulis untuk kaum pelajar, masyarakat awam, dll?
6)        Apa tema buku tersebut? Cari tema di bagian pendahuluan dan kesimpulan. Selama membaca, coba elaborasi/kaitkan dengan tema buku, apa masih berhubungan?
7)            Apa asumsi penulis yang tersirat atau tersurat (jika ada) berhubungan dengan materi yang dia tulis?
8)            Jelaskan struktur dari buku (daftar isi): bagian-bagian buku (seperti pendahuluan, isi, kesimpulan), apakah pembagian buku tersebut valid? Apakah appendiks, bibliografi, catatan-catatan, indeks buku tersebut berhubugan dengan isi buku?
9)            Cari point utama atau konsep kunci!
10)        Apa jenis data yang penulis gunakan dalam mendukung argumennya? Bagaimana dia gunakan data tersebut dalam berargumen? Apakah argumennya sesuai data?
11)        Beri bagian penting dari buku dengan kutipan!
12)   Apakah penulis sukses dalam mengkomunikasikan wacana atau teorinya? Apakah dia sukses dengan tujuannya? Apakah malah bias?
13)    Jelaskan tujuan lain tulisan dari buku yang kita resensi. Apakah tulisannya dalam bahasa yang bakudan efektif?
14)        Apakah buku tersebut berkembang dari isu atau tema penelitian?

15)    Baca secara mendalam dan kritis. Alasan utama kemampuan membaca buku, yaitu: agar dapat mengikuti alur pikiran penulis, melihat hubungan di antara idenya, menghubungkan idenya dengan pengalaman kita, dan meng-evaluasinya dengan cerdas dan kritis. Membaca kritis, karena dimungkinkan ada bagian dari buku tersebut yang kontorversial dan mencari kekuatan serta kelemahannya. Bandingkan dengan teori lain yang diungkapkan oleh penulis lain dari buku lain. Pembaca yang hati-hati dapat memperhatikan hal-hal yang diperbuat penulis, seperti tema yang meloncat-loncat, bias tema, dll. Perhatikan kata atau kalimat yang tidak kita mengerti. Baca buku sampai selesai dan ikuti argumennya (dengan membacanya) sampai selesai, jangan meng-justifikasi sebelum kita selesai membaca.

16)       Resensi di koran dengan jurnal ilmiah tentu berbeda. Resensi di koran biasanya berupa bedah buku dengan isi ringkasan buku, tujuan tulisan, latar belakang penulis, kesimpulan,  kelemahan dan keunggulan tulisan serta kata/kalimat yang digunakan sering tidak baku atau populer dan diperuntukkan untuk masyarakat umum (contoh bisa dilihat di bagian utama website ini, resensi buku: ”Hidup sehat dengan tahajud” yang penulis kirim dan dimuat di KR). Resensi di jurnal ilmiah ditambah teori lain yang diungkapkan penulis lain dan bahasa yang digunakan bahasa baku serta untuk kalangan terbatas (biasanya terpelajar).

Itulah manfaat dan cara membuat resensi. Semoga dapat memberikan manfaat. Boleh memberikan tambahan, saran atau bertanya. Terima kasih.

Patangpuluhan, 19 November 2006 (pukul 23.20)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar