Kegiatan pariwisata pada
dasarnya adalah upaya mencari kesenangan, namun potensi bahaya dan kecelakaan
akan selalu ada jika aspek keamanan diabaikan. Menjelang libur Natal 2025 dan
Tahun Baru 2026, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) melakukan
berbagai langkah strategis untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan,
terutama pada periode 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Penerapan
Standar Keselamatan dan Pengelolaan Risiko Kunci utama dari pariwisata yang
sukses adalah pengelolaan risiko yang ketat. Pemda DIY mengimbau seluruh pelaku
usaha pariwisata untuk menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) CHSE (Cleanliness,
Health, Safety, and Environment Sustainability) serta Standar Usaha
Pariwisata Berbasis Risiko sesuai Permenpar Nomor 6 tahun 2025. Selain itu,
koordinasi lintas sektor terus diperkuat dengan melibatkan pihak kepolisian,
BPBD, BASARNAS, hingga rumah sakit untuk mitigasi bencana dan situasi darurat.
Wisata
air atau wisata tirta menjadi perhatian serius karena diklasifikasikan sebagai
usaha wisata berisiko menengah tinggi. Data menunjukkan kerentanan di sektor
ini, di mana pada tahun 2023 tercatat 25 wisatawan meninggal dunia di pantai
selatan DIY, dan pada tahun 2024 terdapat 15 kasus kecelakaan air di Bantul.
Tragedi
terbaru terjadi pada 18 Desember 2025 di Menoreh River Camp, Kulon Progo, di
mana seorang remaja tewas tenggelam setelah terjun ke bendungan sedalam 6 meter
karena tidak mahir berenang (DetikJogja, 18/12). Kejadian ini menjadi pengingat
penting bagi pengelola dan wisatawan untuk selalu waspada, terutama di area
perairan dengan kedalaman ekstrem.
Untuk
meminimalisir risiko pada wisata tirta, pengelola diwajibkan melakukan
langkah-langkah berikut:
•
Pemasangan rambu keselamatan dan papan peringatan larangan berenang bagi yang
tidak ahli.
•
Penyediaan fasilitas keselamatan, seperti penyewaan life vest (jaket
pelampung).
•
Penyiagaan petugas penyelamat (lifeguard/Balawista) yang memiliki
keterampilan sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
•
Keberadaan Balawista bukan sekadar pilihan, melainkan keniscayaan yang wajib
ada di objek wisata dengan risiko tenggelam. Dinas Pariwisata DIY sudah
membentuk Balawista (Badan Penyelamat Wisata Tirta) untuk mendukung keselamatan
wisata tirta, walau jumlahnya masih sangat terbatas.
Meski persiapan terus dilakukan, hasil inventarisasi tahun 2025 menunjukkan bahwa
mayoritas daya tarik wisata (DTW) masih kekurangan fasilitas keselamatan dasar.
Tercatat kurang dari 40% DTW di DIY yang memiliki fasilitas memadai seperti:
•
Pos keamanan dan CCTV.
•
Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
•
Titik kumpul dan jalur evakuasi.
•
Fasilitas ramah difabel, termasuk toilet dan jalur pejalan kaki khusus.
Selain
fasilitas di lokasi, pemerintah juga menyoroti pentingnya perbaikan
aksesibilitas dan integrasi transportasi publik. Pengelola destinasi diharapkan
dapat menghitung daya dukung dan daya tampung lokasi guna menghindari
penumpukan massa yang berlebihan, yang dapat mengurangi kenyamanan serta
berisiko merusak lingkungan.
Rekomendasi
bagi Wisatawan dan Pengelola Untuk mewujudkan liburan yang aman, pengelola
diharapkan terus melakukan latihan rutin bagi personel dan pemetaan wilayah
risiko secara berkala. Di sisi lain, wisatawan diharapkan mematuhi seluruh
arahan petugas di lapangan dan memperhatikan kondisi fisik serta kemampuan diri
sebelum mencoba wahana berisiko tinggi seperti jembatan kaca, arung jeram, atau
pendakian gunung.
Sebagai
gambaran, kesiapan pariwisata DIY ibarat seorang manajer acara besar di sebuah
taman luas. Sang manajer sudah menyiapkan daftar periksa keamanan dan tim
darurat yang siap siaga. Namun, karena masih ada beberapa jalur yang licin
(infrastruktur minim) dan wahana air yang menantang, keberhasilan acara
tersebut sangat bergantung pada kepatuhan semua pihak terhadap aturan main dan
kesiapsiagaan petugas di setiap sudut wahana untuk memastikan setiap tamu
pulang dengan kenangan manis, bukan tragedi.
Yogyakarta, 19 Desember
2025
Ttd
Arif Sulfiantono, M.Agr., M.S.I.
Balawista DIY & Dosen Praktisi K3 Wisata Prodi Bisnis
Perjalanan Wisata Sekolah Vokasi UGM

Tidak ada komentar:
Posting Komentar