Rabu, 10 Juni 2015

SIDANG & WISUDA SEKOLAH TIONGKOK

Akhir bulan Mei sampai awal Juli tiap tahunnya merupakan waktu untuk sidang dan kelulusan/wisuda di Perguruan Tinggi (Universitas) di Tiongkok. Di negeri pendekar gongfu (kungfu) ini mayoritas PT wisuda satu kali untuk tiap tahunnya, dan sama untuk tingkat Bachelor (S1), Master (S2), dan Doktoral (S3). Bandingkan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang wisuda S1 bisa 4 kali tiap tahunnya (Februari, Mei, Agustus, dan November) :D

 suasana wisuda tingkat S2 (master) dan S3 (doktoral) di BFU


Tapi yang akan saya ceritakan disini cukup tentang sidang tugas akhir dan wisuda saja. Ini berdasarkan yang saya alami saat studi di Beijing Forestry University (BFU), Beijing tahun 2012-2014. Awalnya saya dan housemate (teman rumah) dari Malaysia sudah sejak tahun pertama menyiapkan pakaian yang pantas untuk sidang thesis atau kalau dulu di UGM dikenal dengan sidang yudisium atau pendadaran. Bayangan kita saat sidang akan pakai pakaian yang rapi dan perlente seperti jas.

suasana wisuda S1 di stadion BFU

Ternyata dugaan kami SALAH! Sidang pendadaran berlangsung sangat santai. Apalagi sekitar bulan Mei sampai Juli adalah musim panas di belahan Tiongkok bagian Utara. Alhasil baik penguji maupun mahasiswanya-pun berpakaian yang santai. Pengujinya bahkan ada yang pakai baju polo-shirt, dengan celana pendek sebatas lutut. Saya sendiri milih pakai baju batik korpri .. hehee .. :-)

mahasiswi yang berkaos pink tsb tingkat doktor

suasana saat saya pendadaran (batik Korpri always) yg santai, jauh dari seramm

Saat saya presentasi proposal thesis bahkan melihat mahasiswa tingkat Doktor saat presentasi di pendadaran memakai pakaian tidur malam .. :o. Yup, mayoritas PT di Tiongkok sidang pendadaran bukan yang utama. Bahkan mayoritas skripsi saja terdiri sekitar 30an halaman bolak-balik. Sangat tipis. Poin penting penilaian ada dalam proses penelitian sampai penulisan tugas akhir. Tak heran laboratorium tiap hari dari pagi sampai malam selalu ramai mahasiswa. Sampai sekarang saya masih pegang kunci laboratorium :-)

di dalam laboratorium ada ruangan rapat yang bisa digunakan untuk ngetik, juga tersedia peralatan untuk membuat teh/kopi juga snack

Untuk tingkat master dan doktoral bahkan harus publish jurnal dulu sebagai syarat kelulusan. Untuk tingkat master cukup 1 jurnal tingkat lokal. Untuk doktoral minimal 1 jurnal tingkat nasional atau internasional. Akan berbeda pula jika supervisor atau profesornya menerapkan syarat ketat. Jika belum publish sampai wisuda, maka hanya diberikan ijazah sementara saja.

Yang menarik pula, yakni saat wisuda. Di Indonesia wisuda merupakan Upacara Keramat. Sampai kaum hawa bela-belain pagi-pagi buta ke salon untuk membuat sanggul dan berdandan menor. Tak jarang sampai melupakan ibadah wajib sholat shubuh pula.

Di Tiongkok, wisuda dianggap biasa saja. Tahun lalu saat saya menyaksikan teman Tiongkok wisuda S1, ternyata banyak yang berdatangan saat upacara wisuda dimulai. Mayoritas malah belum mandi pagi. Bahkan saat menyanyikan lagu kebangsaan Tiongkok ada peserta yang datang, ikut menyanyi sambil memakai baju toga .. :o

mahasiswi S1 ini sudah terlambat datang, masih asyikk dgn gadget, sampai tidak sadar dgn paparazi

Untuk wisuda S1 berlokasi di lapangan sepakbola/stadion (outdoor), karena peserta paling banyak. Sedangkan untuk S2 sampai S3 di dalam gedung (indoor). Karena berlangsung saat musim panas, banyak yang hanya memakai celana pendek di balik toganya, termasuk dari mahasiswi.

Wisuda atau upacara pelepasan yang benar-benar keramat terjadi di restoran atau rumah makan. Yakni saat perpisahan dengan teman kelas, laboratorium, dan dosen pembimbing tugas akhir. Dosen pembimbing yang baik hati akan membuat upacara perpisahan untuk bimbingannya yang lulus dengan mengundang seluruh bimbingannya. Saat inilah terjadi keakraban dan keharuan .. :-( 



Untuk tulisan tentang gala dinner setelah pendadaran atau perpisahan ada disini. => http://arif-sulfiantono.blogspot.com/2014/06/gala-dinner-pasca-defense_26.html

patangpuluhan, 10/06/2015
mengenang setahun-dua tahun silam 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar